Halo angka kembar dalam jam digitalku, tolong jangan
berpindah ke menit lainnya. Karena aku masih tidak ingin kehilangan makna
asingmu. Tolong berhenti di detik 59 karena aku mau kamu tetap abadi. Atau jika
kamu mampu, kembalilah menjadi 11:11 karena aku jatuh cinta.
Kalau kamu mau, tetap disini sampai ada yang mampu
menggantikanmu. Kalau kamu mau tetaplah disini untuk menemaniku menyanyikan
lagu kesayangan kita..
Atau kalau kamu mau, kamu bisa tinggal untuk film favorit
kita, yang selalu kita akhiri dengan air mata.
Jika kamu tidak keberatan, berhentilah di detik 59, untukku.
Untuk kita kembali bernostalgia, seperti kamu tidak pernah pergi. Karena untukku,
kamu tetatp 11:11:59. Karena untukku kamu tidak pernah berubah. Selalu 11:11.
Mungkin jika kamu bersedia diam lebih lama, kita bisa
mengulang segala gelak tawa kita yang membahana memecah sunyi tiap siang. Aku juga
tidak keberatan jika kamu mau mengulang pertengkaran kita yang selalu berkahir
dengan kekalahan di pihakku. Karena aku tidak mampu mengalah. Karena aku tidak
pernah mampu merelakan kamu pergi.
Aku tidak akan baik-baik saja saat kamu pergi. Tapi semuanya
beralasan. Juga kepergianmu.
11:12
Tak kusangka semudah
itu kamu berpindah detik. Tapi kamu akan tetap jadi 11:11:59 milikku. Selamanya.
No comments:
Post a Comment