Home              About              Stories              Projects             Late Night Thoughts            Review

Friday, March 21, 2014

Setelah Senja

It gets harder everyday, but I can't seem to shake the pain.

I'm trying to find the words to say, please stay


Dari sekian banyak lagu patah hati yang ada, dari sekian lirik-lirik nyelekit yang aku dengar, hanya ini yang pas. Yang selalu mengena setiap kali aku mendengarnya. Yang selalu membawa kenangan kembali ke dalam atmosfer. Yang ternyata bisa membuatku tersenyum berulang kali. Aku biasa menangis untuk hal-hal kecil dan bisa dibilang boros jika bicara soal air mata. 

Tapi kali ini, hanya ada rasa sesak di hati. Bukan soal ciuman yang kemarin, hanya ada rasa yang direbut kembali saat kami menatap satu sama lain, sadar ada yang salah. Sadar ada yang kurang. Sadar ada yang dipaksakan. 

Tapi kali ini, hangat yang sempat menjalar di hati karena merasa dicintai kembali, pergi seketika saat binar matanya menatapku, seperti meminta maaf. Membawa rasa sakit yang sama saat dia bilang, "Aku mau tunangan, Rin." Saat yang sama ketika dia bilang, "Namanya Astrid," di saat yang sama pula ketika aku tersenyum hanya untuk meyakinkan dia bahwa aku akan baik-baik saja. Hanya untuk membuatnya pergi tanpa menoleh ke belakang. Karena aku tahu, kami memang tak akan pergi kemana-mana. Aku tidak akan pernah jadi yang nomer satu di daftarnya. 


And I know one day you'll see nobody has it easy.

I still can't believe you've found somebody new.
But I wish you the best, I guess.

No comments:

Post a Comment