Home              About              Stories              Projects             Late Night Thoughts            Review

Wednesday, October 3, 2012

Kamu


Untuk cinta yang tak pernah mau mampir, aku disini menunggumu


Sunggingan senyummu tiap pagi itu cukup. Cukup menyakitkan, maksudku. Karena aku hanya bisa melihatnya dari jauh. Menyakitkan karena senyum itu bukan untukku. Menyakitkan karena hanya aku yang tidak menyerah. Tidak menyerah untuk merekam memori tentangmu di kepalaku, berhimpitan dengan pelajaran-pelajaran. Dengan kegiatan sekolah yang aku anggap tidak lebih penting dari kamu, tapi harus tetap ada disana.

Kamu harus tahu, aku selalu ada di bangku penonton paling depan untuk melihatmu di lapangan. Kamu harus tahu, catatan fisikaku aku buat paling rapi hanya untuk dilihat olehmu. Meskipun kamu selalu salah menyebut namaku. Aku tidak peduli karena aku selalu disana. Saat kamu lupa membawa pulpen, pulpen-pulpenku siap untuk dipinjam, meskipun tidak satupun dari mereka yang kembali.

Terima kasih untuk angka kembar dalam jam digital yang mewakili inisial namamu. Untuk semua angka kembar dalam jam digital yang tidak disengaja berhasil membuatku tersenyum.  


Halo cinta yang tak pernah sampai tapi juga tak kandas, aku disini..

No comments:

Post a Comment